Oleh: Kesima Bening Pagi
Fadly Padi Ber(t)ani Karena Benar
“Saya bangga jadi petani,” ujar Fadly, vokalis band Padi.
Di atas panggung Fadly mengalunkan lagu-lagu terkenal milik grup band Padi. Penampilannya necis, kerap kali berjaket kulit, menyanyikan lagu-lagu hits yang akrab di telinga. Itu fadly di atas panggung. Fadly yang Trubus temui di rumah singgahnya di kawasan Pondokcabe, Tangerang Selatan, provinsi banten berkaos sederhana, bercaping mengenakan jeans yang dilipat hingga selutut, dan sandal jepit.
Di kaosnya terpampang tulisan Ber(t)ani Karena Benar. Pemilik nama lengkap Andi Fadly Arifuddin menuturkan semboyan itu menunjuk pada sistem pertanian yang ia terapkan di halaman rumah singgahnya di Pamulang. Di sana Fadly bertani secara ramah lingkungan. “Sayuran yang saya tanam bebas pupuk dan pestisida”, ujar Fadly.
Garden Tower
Di halaman rumah itu Trubus melihat sebuah drum plastic berwarna biru ditumbuhi bayam merah di sisi-sisinya. Fadly memanfaatkan drum berkapasitas 25 liter itu sebagai wadah tanam vertikultur. Menurut DR Ir Anas Dinurrohman Susila MSi, dosen Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, vertikultur atau vertical culture berarti penanaman secara bertingkata atau tersusun ke atas. “Dengan vertikultur, kendala keterbatasan tempat bias diatasi,” ujar Anas.
Fadly meletakkan sebuah pipa polivinil klorida (PVC) berlubang di tengah drum, lalu menyayat bagian pinggir drum selebar 5 cm. Ayah 4 anak itu mengisi drum dengan tanah sebagai media tanam dan sampah organic ke dalam pipa PVC. Lalu ia menanam sejumput benih bayam di bagian pinggir drum. Dengan cara itu Fadly tak perlu memupuk tanaman. “Drum aie ini namanya Garden Tower. Prinsip kerjanya mirip biopori,” kata Fadly.
Penyanyi alumnus Universitas airlangga itu memasukkan cacing tanah ke dalam drum. Menurut Juang Gema Kartika, dosen Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, kotoran cacing tanah kaya akan unsur hara. Aktivitas cacing tanah mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) di dalam tanah.
Fadly memanfaatkan barang-barang bekas menjadi pot alias wadah tanam. Mulai dari bathtub bekas, botol air mineral, bak mandi bayi, gentong air, drum wadah cat, jeriken, dan ember bekas. Di ember bekas Fadly menanam bayam, di jeriken ada cabai rawit dan di drum cat: sirih merah dan belimbing. “Teknik yang saya terapkan murah karena menggunakan barang-barang bekas,” tuturnya.
Meski jadwal manggung padat, Fadly tetap menyempatkan merawat sendiri tanamannya. Di lahan seluas 130 m2 dengan berbagai jenis sayuran dan memelihara ikan. Dua kali dalam sepekan, ia mengunjungi rumah itu. Fadly tak segan menyemai, menyiran, memupuk, dan menanam. Sehari-hari ada 2 pekerja membantu Fadly memastikan tanaman tumbuh sehat.
Darah ayah
Fadly mulai bertani di sana sejak empat tahun lalu ketika ia jenuh menekuni dunia music yang membesarkan namanya. Kebetulan, halaman rumah singgah yang baru cuku luas. Ia belajar bertani secara ototdidak, salah satunya dengan membaca Trubus. “Ayah saya langganan Trubus sejak saya kecil,” ujar Fadly. Pria ramah itu pun langsung menyodorkan bundle Trubus tahun 1983 sebagai bi\ukti ucapannya.
Pria kelahiran Makasar, Sulawesi Selatan, itu memang mewarisi kegemaran bercocok tanam dari sang ayah. Sewaktu kecil, ayahnya sering mengajak Fadly ke kebun keluarga. Kenangan masa kecil itu kini ia teruskan pada anak-anaknya. Suami Dessy aulia itu mengajarkan keempat anaknya untuk menjaga alam dan belajar bercocok tanam. “Kami ingin melakukan sesuatu untuk alam, setidaknya dengan sedikit mungkin melakukan kerusakan alam,” ujar Fadly.
Fadly memelihara ikan bawal, nila, dan gurami di kolam seluas 11 m x 1,2 m. di bagian belakang, ia mengolamkan udang di bak berukuran 1 m x 1, 5 m. di atas setiap kolam, pria setingi 175 cm itu menanam sayuran. “Saya menerapkan sistem akuaponik,” ujar Fadly.
Di atas kolam bawal, pria kelahiran 13 Juni 1975 itu menyulap bathtub bekas menjadi wadah tanam. Fadly menanam bayam, kangkung, tomat, dan cabai serta talas dan pepaya. Ia ingin membuktikan sistem akuaponik juga cocok dipakai untuk menanam tanaman buah. Disebut akuaponik lantaran sistem itu terdiri atas akuakultur alias budidaya ikan dan hidroponik. Praktikud hidroponik di Jakarta, Ir Yos Sutiyoso, menuturkan tanaman, ikan, dan bakteri menjadi unsur penting dalam sistem akuaponik karena keberadaan ketiganya melahirkan simbiosis mutualisme.
Ikan menyumbang hara berupa sisa pakan dan kotoran. Bakteri menyaring dan mengubah ammonia menjadi nitrat, zat yang berfungdi sebagai pupuk bagi tanaman. Tanaman juga tahu membalas memjasa dengan memasok oksigen yang diperlukan ikan. Air yang kaya oksigen itu secara otomatis akan mengalir lagi ke kolam dengan keadaan bersih. “Jadi, tidak repot mengganti air dalam kolam,” ujar Fadly.
Hasil panen sayuran dan ikan dikonsumsi seluruh anggota keluarga. Ia juga membagikan pada rekan dari bunia music. Fadly berharap, teman-temanny juga mau ikut menanam. Menurut Gusman, manajer Fadly, hobi Fadly bercocok tanam tergolong unik dikalangan artis. “Masak musikus lebih suka baca majalah Trubus dari pada majalah musik?” ujar Gusman. Meski begitu, Fadly bangga jadi petani. (Kartika Restu Susilo)
Sumber: Trubus 529-Desember 2013/XLIV
Nama : Kesima Bening Pagi
NIM : 13163
Kelompok : VI
Golongan : A3.2 (DPKP)
Nama : Astri Harnov Putri
BalasHapusNIM : 13476
Kelompok : 5
Golongan : A.3.2
A. Nilai Penyuluhan :
1. Sumber Teknologi atau Ide
Teknologi atau ide yang terdapat dalam artikel diatas adalah vertikulur dan akuaponik menggunakan barang-barang bekas.
2. Sasaran
Sasaran langsung yaitu petani (Fadly)
Sasaran tidak langsung yaitu masyarakat umum yang memiliki lahan sempit tetapi ingin bertani dan dapat memanfaatkan barang-barang bekas.
3. Manfaat
Dapat menghasilkan sayuran yang sehat. Menghemat pada segi ekonomi rumah tangga. Kreatif memanfaatkan barang-barang bekas menjadi suatu wadah tempat bertani.
4. Nilai Pendidikan
Dengan digunakannya suatu metode vertikultur dan akuaponik, di artikel ini Fadly memakai barang-barang bekas untuk media dari metode tersebut. Kreatifitas memanfaatkan barang-barang bekas.
Nilai berita :
Proximity : Artikel diatas memiliki kedekatan secara fisik dan non fisik terhadap petani
Importance : vertikultur dan akuaponik menjadi salah satu alternatif dalam bidang pertanian yang dapat dilakukan oleh petani bahkan masyarakat umum yang memiliki lahan sempit.
Development : Dengan menggunakan metode vertikultur dan akuaponik ini, Fadly berhasil memanfaatkan barang bekas yang ada dirumahnya dan juga menghasilkan sayuran organik yang dapat dikonsumsi sekeluarga.
Human Interest : Seorang musisi yang juga sukses dalam bertani, dengan memanfaatkan lahan yang sempit dan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai.